Selamat Datang di Blog LADUNI GROSIR HANDICRAFT KHAS JEMBER, Kerajinan asli Jember
Salam sukses selalu untuk kita semua, semoga kita selalu dalam lindungan Allah swt Tuhan Yang Maha Esa, semoga kita selalu dimudahkan rezeki serta kemudahan dalam segala hal di kehidupan ini atas kehendakNya. Amin. Kali ini kami sajikan produk terbaru dari team kreatif LADUNI GROSIR HANDICRAFT online offline mempersembahkan sebuah produk .
Salam sukses selalu untuk kita semua, semoga kita selalu dalam lindungan Allah swt Tuhan Yang Maha Esa, semoga kita selalu dimudahkan rezeki serta kemudahan dalam segala hal di kehidupan ini atas kehendakNya. Amin. Kali ini kami sajikan produk terbaru dari team kreatif LADUNI GROSIR HANDICRAFT online offline mempersembahkan sebuah produk .
Jenis Produk Tasbih TANDUK SAPI KRISTAL kombinasi red coral dan kayu STIGI 99 biji 10 mm ini kami jual dengan harga eceran :
Rp.150,000,- / satuan
(harga belum termasuk ongkos kirim)
KODE PRODUK : LGTSKSC910
Berikut ini adalah foto produk kerajinan khas yang di produksi oleh team kreatif LADUNI CRAFT dan untuk melihat foto satu persatu siilahkan pelajari gambar di bawah ini dengan menggeser pada scroll yang tersendia.
Untuk melihat program, promo, potongan harga bagi reseller serta tata cara pemesanan hingga indentitas, nomor telephone serta nomor rekening resmi dari management Makrifat Business anda dapat mempelajari dibawah ini.
Untuk melihat dan mempelajari terkait dengan artikel produkanda dapat menyimak tulisan di bawah ini.
Untuk melihat program, promo, potongan harga bagi reseller serta tata cara pemesanan hingga indentitas, nomor telephone serta nomor rekening resmi dari management Makrifat Business anda dapat mempelajari dibawah ini.
Berikut beberapa penjelasan tentang TANDUK SAPI
Seni Kerajnian Tanduk adalah proses pembuatan aneka macam
barang menggunakan peralatan tradisional atau modern dengan memanfaatkan tanduk
binatang sebagai bahan utamanya.
Tanduk yang dijadikan bahan kerajinan
Tidak semua jenis tanduk binatang dapat diolah menjadi
sebuah kerajinan tanduk. jenis tanduk
yang bagus untuk diolah menjadi sebuah seni kerajinan tanduk adalah tanduk yang
berasal dari binatang sapi dikarenakan
jenis tanduk ini mudah untuk diproses karena menganduk zat kapur dan minyak
(lemak), kelebihan kedua jenis tanduk ini jika dibengkokkan tidak patah setelah
dipanaskan pada suhu tertentu dengan menggunakan alat khusus.
Sedangkan tanduk yang berasal dari binatang lain seperti
tanduk kambing, rusa dan lainnya sangat sulit untuk diolah (dikerjakan),
dikarenakan mengandung zat kapur yang tinggi sehingga tanduk tersebut menjadi
keras dan mudah patah bila dibengkokkan.
Dari segi warna, tanduk kerbau dan sapi mempunyai karakter
yang hampir sama, yaitu hitam legam, akan tetapi terkadang dijumpai warna lain
yang khas dikedua jenis tanduk ini. Seperti pada tanduk kerbau warna hitam dan
putih, terkadang sedikit coklat tua. Sedangkan pada tanduk sapi dijumpai warna
“slap” yaitu warna kehitaman yang disertai sedikit kekuningan dan coklat
transparan. Warna-warna ini dapat terlihat dengan sinar lentera pada saat
tanduk akan diproses, karena biasanya warna ini ada ditengah daging tanduk,
bagian pangkal tanduk.
Panjang tanduk kerbau kurang lebih 25 cm s/d 70 cm terkadang
ada yang panjangnya 80 cm keatas, sedangkan panjang tanduk sapi antara 30 cm
s/d 50 cm. Namun akhir-akhir ini, menurut Abdul Basyir sangat sulit untuk
mendapatkan tanduk kerbau dengan panjang maksimal sehingga kerajinan tanduk
yang membutuhkan bahan dengan panjang tertentu tidak bisa diproduksi secara
masal sebagimana sebelumnya. Jadi otomatis harga menjadi agak mahal.
Penjelasan tentang TANDUK KERBAU
Di masyarakat , setiap bagian dari tubuh kerbau memiliki
fungsi. Selain dagingnya diolah menjadi beraneka jenis hidangan, kulitnya juga
dapat dibuat kerupuk atau disamak. Selain daging dan kulitnya yang
multi-manfaat, tanduk kerbau juga memiliki fungsi tersendiri bagi masyarakat.
Tidak semua jenis tanduk binatang dapat diolah menjadi sebuah
kerajinan tanduk. jenis tanduk yang
bagus untuk diolah menjadi sebuah seni kerajinan tanduk adalah tanduk yang
berasal dari binatang kerbau dikarenakan
jenis tanduk ini mudah untuk diproses karena menganduk zat kapur dan minyak
(lemak), kelebihan kedua jenis tanduk ini jika dibengkokkan tidak patah setelah
dipanaskan pada suhu tertentu dengan menggunakan alat khusus.
Sedangkan tanduk yang berasal dari binatang lain seperti
tanduk kambing, rusa dan lainnya sangat sulit untuk diolah (dikerjakan), dikarenakan
mengandung zat kapur yang tinggi sehingga tanduk tersebut menjadi keras dan
mudah patah bila dibengkokkan.
Dari segi warna, tanduk kerbau dan sapi mempunyai karakter
yang hampir sama, yaitu hitam legam, akan tetapi terkadang dijumpai warna lain
yang khas dikedua jenis tanduk ini. Seperti pada tanduk kerbau warna hitam dan
putih, terkadang sedikit coklat tua. Sedangkan pada tanduk sapi dijumpai warna
“slap” yaitu warna kehitaman yang disertai sedikit kekuningan dan coklat
transparan. Warna-warna ini dapat terlihat dengan sinar lentera pada saat
tanduk akan diproses, karena biasanya warna ini ada ditengah daging tanduk,
bagian pangkal tanduk.
Panjang tanduk kerbau kurang lebih 25 cm s/d 70 cm terkadang
ada yang panjangnya 80 cm keatas, sedangkan panjang tanduk sapi antara 30 cm
s/d 50 cm. Namun akhir-akhir ini, menurut Abdul Basyir sangat sulit untuk
mendapatkan tanduk kerbau dengan panjang maksimal sehingga kerajinan tanduk
yang membutuhkan bahan dengan panjang tertentu tidak bisa diproduksi secara masal
sebagimana sebelumnya. Jadi otomatis harga menjadi agak mahal
Berikut penjelasan
tentang BATU MARJAN/RED CORAL/KARANG MERAH
Batu Marjan merupakan salah satu batu-mulia
yang sudah dipergunakan sejak dahulu kala, tercatat dari zama Nabi Musa AS dan
tersebut dalam salah satu ayat di Al-Quran yang berbunyi "Dari keduanya
keluarlah mutiara dan marjan" (QS Ar-Rahman, 55:22). Nama ilmiah batu
marjan adalah Corralium rubrum yang termasuk
salah satu batu karang lautan. Batu karang
yang sering digunakan sebagai perhiasan mulia adalah yang berwarna pink sampai
merah. Karang merah ini dalam habitat aslinya mempunyai bentuk seperi semak tanpa
dedaunan dan dapat tumbuh sampai satu meter lebih. Karang ini tersusun dari
senyawa kalsium karbonat, warna merahnya dikarenakan adanya pigmen carotenoid.
Marjan sebagai Batu Mulia
Bagian keras dari karang ini secara alami
berwarna agak kusam, namun setelah di poles maka akan berwarna dengan kilap
seperti kaca (glassy). Warnanya beragam, dari pink kemerahan sampai merah tua.
Dikarenakan warnanya yang indah dan
permanen ini, maka Karang merah sudah digunakan sejak dahulu, terutama untuk
kegunaan dekoratifnya dan di rumpun melayu, karang merah ini dikenal dengan
sebutan batu Marjan. Perhiasan marjan ditemukan di reruntuhan Mesir Kuno serta
Eropa Kuno, dan sampai sekarang masih terus di produksi. Marjan sangat populer
di Eropa pada 1937-1901, di masa Ratu Victoria (Inggris).
Sejarah Perdagangan karang Merah / Marjan
Pada permulaan milenium pertama,
perdagangan marjan sangat signifikan terutama antara Mediterrania dengan India
dimana harganya sangat mahal karena batu marjan dipercayai mempunyai kekuatan
supranatural tertentu.
Orang Yunani mengimpor marjan dari India untuk
digunakan sebagai pajangan atau sebagai perhiasan pada pedang dan perisai
mereka. Karena permintaan yang sangat besar itu, batu marjan sempat menjadi
sangat langka dan harganya melebihi berlian sekalipun. pada masa kerajaan
Romawi, dahan dari karang merah digunakan sebagai kalung bagi anak-anak untuk
menghindarkan mereka dari bahaya. Ekstrak dari karang ini juga mempunyai banyak
manfaat bagi dunia medis saat itu. Kepercayaan terhadap kekuatan batu marjan
ini berlanjut hingga sekarang.
Di
Italia, marjan digunakan oleh para lelaki sebagai perlindungan dari Iblis,
sedangkan bagi perempuan, marjan digunakan untuk mengatasi kemandulan. pada
abad pertengahan, batu marjan merupakan komoditi dagang yang sangat
menjanjikan, Kerajaan Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda berebut kuasa
untuk memonopoli perdagangan ini di sekitar laut Mediterrania.
Manfaat yang dipercaya :
- Menghindarkan efek buruk dari pengaruh
kosmik planet Mars (menurut tinjauan astrologi kuno)
- Memberi rasa percaya diri bagi pemakainya
- Dapat meredakan penyakit yang ada di
bagian perut
- Menyingkirkan rintangan menuju
kesuksesan, membantu menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan
- Dapat menguatkan kemampuan mekanik dan
teknik
- Sangat cocok untuk pekerjaan dibidang
pembangunan, engineer, dan operas (Surgeon)
- Meningkatkan kemampuan memimpin dan
admisnistrasi
- Dapat membantu menyeimbangkan keungan dan
pengeluaran (penghematan, efisiensitas)
- Menghindarkan pemakai dari gangguan setan
dan iblis (karena pemakai dapat selalu mengingat salah satu ayat Al-Quran,
terutama surat Ar-Rahman)
Menilai Karang Merah / Marjan Yang
Berkualitas Bagus :
- Warna harus merah, lebih bagus jika
warnanya merah tua
- Sebaiknya gunakan yang berbentuk
oval/cabochon karena warnanya akan lebih termunculkan
- Tidak ada lubang kecil atau cacat
- Bentuk, tinggi, dan ketebalan harus
seimbang
- Memancarkan aura yang lembut dan
menyenangkan (penilaian visual/pribadi)
Cara membedakan batu marjan / karang merah
asli dengan palsu
1. Tes susu
Siapkan setengah gelas susu murni putih.
Celupkan batu marjan kedalamnya. Lalu tunggu sekitar setengah jam, bila warna
susu berubah agak kemerahan/ terpengaruh warna merah maka batu marjan tersebut
palsu. Hal ini dikarenakan susu sangat gambang menyerap radiasi dari warna
merah yang berarti marjan tersebut hanyalah batu agate / karang putih biasa
yang diwarna merah.
2. Tes dengan merasakan manfaat
Percaya atau tidak, batu marjan sangat
responsif terhadap tubuh anda, terutama kesehatan anda. batu marjan yang asli
akan berubah warna menjadi merah agak pucat jika kondisi kesehatan anda
memburuk. Jika anda sehat maka batu marjan akan berwarna merah menyala.
3. Menggesek
Kita dapat menggesekannya atau mendentingnya.
Jika berbunyi seperti kaca, maka batu tersebut palsu. Batu marjan asli tidak
berbunyi atau terasa seperti kaca.
4. Menggunakan kaca pembesar
Letakkan batu marjan pada latar yang putih,
kemudian lihatlah dengan kaca pembesar. Batu yang palsu akan nampak
bintik/benjolan2 kecil. Batu marjan asli jika di lihat dengan perbesaran akan
terlihat halus, mulus.
5. Tes Kunyit
Gesekan kunyit ke batu, batu marjan yang
asli tidak akan merubah warna kunyit menjadi merah. Kenapa kunyit? karena
kunyit dapat menyerap substansial warna dengan kuat.
Penjelsan tentang KAYU STIGI
Stigi atau Drini (Pemphis acidula) Kayu
Bertuah Nasional
Stigi, Setigi, Santigi, atau Drini (Pemphis
acidula) menjadi salah satu pohon dan kayu yang diyakini memiliki tuah
(kekuatan gaib). Bahkan diantara kayu-kayu bertuah lainnya semisal Dewandaru,
Nagasari, dan Pulai, Stigi dianggap sebagai Raja Kayu Bertuah. Wajar jika
kemudian tumbuhan semak pesisir bernama stigi atau centigi ini dijadikan jimat
dan penyerap racun sehingga terkenal di kalangan pelaku metafisika.
Selain tenar dan dianggap memiliki kekuatan
ghaib oleh kalangan metafisika, Stigi (Pemphis acidula) juga menjadi tanaman
favorit pencinta bonsai. Karakteristik batang, percabangan, daun, bunganya, dan
daya tahan tanaman menjadikan Santigi sebagai bahan bonsai berkelas mahal.
Kayu dan pohon Stigi dikenal dengan
berbagai nama lokal. Nama-nama lokal itu antara lain Centigi, Cantinggi, Drini,
Kastigi, Mentigi, Setigi, Sentigi, Santigi, dan Santiki. Nama latin tumbuhan
bertuah ini adalah Pemphis acidula J.R. Forst. & G. Forst. Nama ini
memiliki beberapa nama sinonim seperti Lythrum pemphis L., Mangium
porcellanicum Rumph., Melanium fruticosum Spreng., Pemphis angustifolia Roxb.,
dan Pemphis setosa Blanco. Penamaan tumbuhan ini diambil dari kata “Pemphis”
(Yunani), yang berarti “bengkak”, yang mengacu pada buahnya saat matang; dan
kata “acidula” (Latin), yang berarti masam, yang merujuk ke rasa daunnya.
Mengenal Stigi (Pemphis acidula)
Pohon Setigi atau Drini (Pemphis acidula)
merupakan tumbuhan perdu yang tumbuh di daerah pesisir berkarang, berbasir,
atau di tepi hutan mangrove. Tumbuh di daerah beriklim tropis yang tersebar
luas di pesisir Asia Selatan yang meliputi Indonesia, Filipina, Malaysia,
Singapura, Thailand, Vietnam, dan Srilanka. Juga hidup di Pesisir Australia
bagian utara, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Mikronesia, Fiji, Guam,
Kaledonia Baru, dan Palau. Pun di Afika Timur seperti Maladewa , Mozambik ,
Tanzania, dan Seychelles.
Pohon Stigi atau Santigi mempunyai tinggi
rata-rata 4 meter, meskipun di beberapa kondisi bisa mencapai hingga 10 meter.
Batang berkelok dan bengkok-bengkok dengan percabangan yang tidak teratur.
Kulit batang berwarna abu-abu hingga coklat tua dan bersisik (pecah-pecah).
Daun tunggal dan tumbuh bersilangan. Berwarna hijau pucat, berdaging tebal,
berbentuk elips atau lonjong bulat telur dengan panjang 1-3 cm dan lebar 0,3-1
cm.
Bunga Stigi berwarna putih atau merah muda
keputihan dengan diameter antara 0,7 – 1,0 cm yang tumbuh di ketiak daun.
Mahkota bunga terdiri atas 6 kuntum sedangkan kelopak bunga terdiri atas 12
helai. Buah Centigi kecil dengan diameter sekitar 0,3 – 0,5 cm, berwarna hijau
dengan permukaan buah berambut. Buah memiliki banyak biji yang berukuran sangat
kecil.
Bagi ahli metafisika, kayu setigi merupakan
“Rajanya Kayu Bertuah” yang memiliki energi metafisika yang kuat dengan
berbagai manfaat magis. Khasiat magis tersebut antara lain untuk menangkal ilmu
hitam (santet, tenung, dan guna-guna) dan segala daya negatif lainnya,
meningkatkan kewibawaan dan kharisma pemakainya, memberikan kekuatan tubuh dan
kekebalan, media pengasihan, melumpuhkan orang yang berniat jahat, serta
menyerap berbagai bisa dan racun binatang. Untuk memanfaatkan tuah dan
khasiatnya, kayu Setigi dibuat menjadi berbagai aksesoris seperti tasbih, cincin
dan batu cincin (akik), gelang, gagang tongkat, gagang dan sarung senjata
(seperti keris), sabuk, hingga pipa rokok.
Kekuatan energi yang dipunyai kayu Stigi
(Mentigi) tergantung pada daerah asal kayu (pohon), cara pengambilan, dan orang
yang mengambilnya. Bagi para pelaku metafisika, kayu stigi dibedakan menjadi
dua yaitu Stigi Laut (tumbuh di tepi laut) dan Stigi Daratan. Konon, kayu Stigi
yang berasal dari Kepulauan Karimunjawa memiliki khasiat dan kualitas terbaik.
Selain manfaat dari aspek magis dan
supranatural, kayu Setigi dipercaya juga bisa menjadi obat herbal alternatif.
Kayunya, dengan berbagai cara, berkhasiat sebagai pereda sakit, menyembuhkan
reumatik, bahkan menringankan gejala kanker. Namun manfaat-manfaat klinis ini
masih memerlukan kajian yang mendalam.
Pemanfaatan lainnya dari pohon Stigi atau
Drini (Pemphis acidula) adalah untuk bahan membuat bonsai. Karakteristis
tumbuhan, mulai dari akar, batang, percabangan, daun, bunganya yang khas,
ditambah dengan daya tahan tumbuhan dan pertumbuhannya yang lambat menjadikan
Setigi menjadi tanaman favorit di kalangan pencinta bonsai. Tak ayal bonsai
dari tanaman Centigi ini memiliki harga yang sangat mahal.
Namun kepercayaan kayu Setigi sebagai kayu
bertuah dan penggunaannya sebagai tanaman bonsai telah meningkatkan perburuan
dan jual beli pohon Setigi baik dalam kondisi hidup maupun kayu batangnya.
Perburuan liar ini telah membuat tumbuhan ini
semakin langka, bahkan punah di berbagai habitat aslinya. Meskipun daerah
sebaran tumbuhan ini sangat luas, namun dengan pertumbuhannya yang lambat serta
maraknya perburuan, IUCN Redlist memperkirakan telah terjadi penurunan populasi
secara global mencapai 21 % dalam 25 tahun terakhir. Karena itu, oleh IUCN
Redlist, Setigi (Pemphis acidula) dikategorikan dalam status keterancaman
“Least Concern” (Berisiko Rendah).
Klasifikasi Ilmiah Setigi. Kerajaan :
Plantae. Divisi : Tracheophyta. Kelas : Magnoliopsida. Ordo : Myrtales. Famili
: Lythraceae. Genus : Pemphis. Spesies : Pemphis acidula J.R. Forst. & G.
Forst.
Kayu, Kegunaan & Daya Yang Dipunyainya.
Dikalangan masyarakat kita, terutama yang
ada di Pulau Jawa, ada yang mempunyai keyakinan bahwa untuk beberapa jenis kayu
tertentu, ada yang memiliki daya gaib dan khasiat tertentu. Asal kayu tersebut
bisa saja karena berasal dari pohon atau kayu bekas tempat keramat atau yang
dikeramatkan seperti makam leluhur, para Wali atau karena langka, susah
mendapatkannya atau bisa juga karena memiliki sifat khusus yang tidak dimiliki
kayu lain.
Derajat tuah kayu tergantung dari tempat
tumbuh, lingkungan dan tata cara pengambilannya yang kadangkala memerlukan
sesajian. Selain itu gambar yang ada pada kayu karena proses alam atau
pembusukan atau penyakit pohon kadangkala diyakini memiliki pengaruh gaib juga,
contohnya Pelet Kendhit pada warangka keris dari kayu Timaha dipercaya memiliki
daya mengikat tamu hingga mereka tidak meninggalkan tempat hajatan sebelum
acara selesai.
Ternyata kepercayaan ini terdapat juga
dibeberapa suku bangsa lain, bukan hanya bangsa kita saja.Dengan mengacu
beberapa sumber, antara lain : Drs. Budihardono, Ir. Bambang W.B. , R. Oesodo,
Ir. Wibatsu HS dan sumber lainnya diuraikan dibawah. Beberapa jenis kayu yang
secara tradisional dianggap bertuah. Penyertaan nama latin untuk menambah
informasi mengenai jenis kayu tersebut. Untuk beberapa nama latin yang dirasa
kurang tepat diberi tanda (?).
Keajaiban Mistis Kayu Stigi
Kayu Stigi adalah kayu yang banyak
masyarakat kenal sebagai kayu dengan kekuatan magis. Bahkan tidak sedikit
masyarakat yang menjulukinya sebagai Raja Kayu bertuah. Kayu stigi ini
mempunyai ciri – ciri keras, kuat dan juga dinamis. Kayu stigi dapat dibagi
menjadi dua jenis, yaitu stigi laut dan stigi darat.
Pohon stigi laut tumbuh dengan baik di
daerah pantai, warna dari pohon ini adalah coklat tua. Ada keanehan terdapat
pada pohon ini yaitu setiap kayu dari pohon stigi laut ini, apabila disentuh
dengan tangan, warna kayunya akan semakin tua dan menghitam. Pohon stigi yang
masih muda mempunyai warna kayu putih kekuningan, namun seiring umur pohon
bertambah maka akan berubah menjadi coklat tua.
Saudara dari stigi laut adalah stigi darat,
warna dari stigi darat ini lebih gelap dan akan semakin gelap jika dihimpit
oleh benda – benda keras. Stigi darat mempunyai tekstur yang lebih kasar dengan
pola warna yang tidak merata. Biasanya stigi darat hidup didaratan yang tandus
dan berbatu, karena habitatnya yang keras dan terus diburu maka stigi darat
lebih langka daripada stigi laut.
Stigi darat saat ini masih dapat ditemui di
pulau Bengkoang dan pulau Kembar yang terletak di gugusan kepulauan Karimun
Jawa, Jepara. Bahkan sampai saat ini Jepara masih menjadi penghasil stigi
terbaik di Indonesia.
Baik stigi darat dan stigi laut mempunyai
ciri – ciri kayu yang akan tenggelam jika dimasukkan kedalam air. Meskipun
dalam ukuran yang sangat kecil, kayu stigi akan tetap tenggelam sampai dasar.
Bahkan jika ditenggelamkan di air laut, kayu penuh mistis ini tetap tenggelam.
Kayu stigi dipercaya dapat menyembuhkan berbagai jenis racun, salah satunya adalah
racun bisa ular.
Jika sesorang tergigit ular, bekas gigitan
ular tersebut ditempelkan kayu stigi dan kayu bertuah tersebut akan menghisap
segala bisa dan racun ular sampai habis. Setelah bisa ular tersebut tersedot
seluruhnya, kayu stigi yang ditempelkan akan lepas dengan sendirinya.
Kayu stigi ini dipercaya akan menjadi
pelindung dan pembangkit kekuatan spiritual jika dipegang oleh orang – orang
dengan kelakuan baik. Apakah kamu salah satu orang yang percaya dengan khasiat
dari kayu stigi? Demikian informasi dari kayu stigi, semoga dapat bermanfaat.
Kayu Stigi
Kayu ini juga biasa disebut sebagai kayu
kastigi, juga biasa disebut dengan nama kayu Sulaiman. Kayu ini banyak terdapat
tuahnya dan pohonnya banyak terdapat di daerah dekat dengan pantai. Biasa
tumbuh di daerah yang berkapur dan banyak tumbuh di daerah pegunungan
tergantung pada jenisnya. Daun yang ada pada pohon ini hampir mirip dengan daun
sawo atau daun duren. Berwarna hijau dan pada ujungnya berwarna merah tembaga.
Pada dasarnya kayu ini mempunyai sifat
perempuan, dalam artian kayu ini tidak baik jika dibawa oleh perempuan. Karena
kayu ini membawa pengaruh pencacrian jodoh yang sulit dan bersifat berangasan
(nakal). Jika kayu ini digunakan untuk memukul lawan, maka akan pingsan
seketika dan setelah pingsan hendaklah tidak dipukul lagi karena bisa berakibat
fatal.
Kayu ini mempunyai jenis yang beragam.
Jenis yang biasa ditemukan adalah jenis yang berwarna kemerah- merahan dan
dalam waktu yang lama akan berubah menjadi hitam. Jenis lainnya dalah yang
warnanya agak terang, dan dalam waktu lama akan berubah menjadi coklat tua. Di
dasar laut terdapat jenis stigi yang bernama stigi laut. Kayunya berwarna hitam
dan daunnya mirip dengan daun rumput laut (mirip dengan lotrok laut). Pada kayu
stigi jenis ini terdapat bintik- bintik lembut pada permukaan laut.
Jika kayu ini tidak benar- benar halus,
maka keberadaan bintik- bintik putih ini tidak akan tampak. Konon stigi yang
berwarna biru belum ada yang memiliki karena merupakan salah satu jenis kayu pusaka
yang dilindungi oleh Ratu Kidul. Hingga keberadaannya sulit untuk bisa
diketahui apalagi untuk ditemukan. Kayunya berwarna biru meskipun sudah lama
disimpan dan warnanya tidak pernah pudar.
GARANSI KEASLIAN DARI MANAGEMENT TEAM BALUNG CRAFT TENTANG BAHAN BAKU PRODUK INI BERLAKU
JIKA TERNYATA BARANG TIDAK ASLI MAKA SELAMANYA BISA DI RETUR DAN UANG KEMBALI 100%
salam
"LADUNI GROSIR HANDICRAFT"
Handicraft asli KhasJember
Handicraft asli KhasJember
0 Tanggapan:
Posting Komentar